Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

Rumus Dilling untuk Menghitung Dosis Maksimum Obat pada Anak

Rumus Dilling adalah metode untuk menghitung dosis maksimum obat pada anak usia di atas 8 tahun dengan rumus usia dalam tahun/20 x dosis dewasa.

Rumus Dilling – Menghitung dosis obat pada anak memerlukan perhitungan khusus agar dosis yang diberikan tepat dan aman. Salah satu rumus yang biasa digunakan untuk menghitung dosis maksimum obat pada anak adalah rumus Dilling.

Rumus Dilling adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk menghitung dosis maksimum obat pada anak di atas 8 tahun. Rumus ini cukup sederhana dengan membagi usia anak dengan 20, lalu dikalikan dengan dosis maksimum orang dewasa.

Meski demikian, hasil rumus Dilling hanya sebagai acuan agar dosis obat lebih kurang sesuai dengan usia anak. Dokter tetap harus menyesuaikan dosis akhir berdasarkan berbagai pertimbangan individual.

Pengertian Dosis Maksimum Obat

Sebelum masuk ke rumus Dilling, mari kita pahami dulu apa itu dosis maksimum obat. Dosis maksimum obat adalah batas atas dosis obat yang boleh diberikan kepada pasien tanpa menimbulkan efek samping yang membahayakan.

rumus dilling

Dosis maksimum ditentukan berdasarkan uji klinis untuk mengetahui batas aman pemberian suatu obat. Dosis maksimum biasanya dinyatakan dalam satuan berat obat per berat badan pasien per hari. Misalnya, dosis maksimum parasetamol adalah 60-90 mg/kgBB/hari.

Dosis maksimum ini berlaku untuk orang dewasa normal dengan fungsi organ tubuh yang baik. Sedangkan pada kelompok rentan seperti anak-anak, dosis maksimum harus dihitung ulang agar sesuai dan aman untuk tubuh mereka.

Kenapa Perlu Menghitung Ulang Dosis Maksimum untuk Anak-Anak?

Mengapa dosis maksimum pada anak tidak bisa langsung mengikuti dosis orang dewasa? Hal ini dikarenakan beberapa alasan berikut:

1. Organ tubuh belum berkembang sempurna

Pada anak-anak, organ seperti hati dan ginjal yang berperan dalam metabolisme dan ekskresi obat belum berkembang sempurna. Akibatnya, obat sulit dimetabolisme dan diekskresikan dari tubuh anak.

Jika dosis obat terlalu tinggi, obat akan menumpuk di dalam tubuh karena organ belum mampu mengelolanya dengan baik. Ini bisa menyebabkan efek toksik bahkan overdosis.

2. Berat badan yang lebih ringan

Anak-anak memiliki berat badan jauh lebih ringan dibanding orang dewasa. Jika diberi dosis obat orang dewasa, maka secara proporsional jumlah obat yang masuk ke dalam tubuh anak akan jauh lebih banyak.

Misalnya, anak berusia 8 tahun dengan berat badan 30 kg diberi parasetamol 500 mg (dosis dewasa), maka secara proporsional ia menerima dosis 16,7 mg/kgBB. Angka ini melebihi dosis maksimum yang disarankan yaitu 15 mg/kgBB.

3. Risiko efek samping lebih tinggi

Efek samping obat pada anak juga cenderung lebih berat dan berbahaya dibanding pada orang dewasa. Misalnya, parasetamol dapat menyebabkan kerusakan hati yang fatal jika dosisnya berlebihan.

Karena itu, sangat penting untuk menghitung ulang dosis maksimum agar sesuai dengan kemampuan tubuh anak dalam mentoleransi obat. Tujuannya tentu agar pengobatan lebih aman dan efektif.

Nah, salah satu rumus yang paling sering digunakan untuk menghitung dosis maksimum obat pada anak adalah rumus Dilling. Mari kita bahas lebih lanjut mengenai rumus ini.

Rumus Dilling untuk Menghitung Dosis Maksimum Obat pada Anak

Rumus Dilling digunakan untuk menghitung dosis maksimum obat pada anak berusia di atas 8 tahun. Berikut ini penjelasan lengkapnya:

Kegunaan

Rumus Dilling berguna untuk menghitung dosis maksimum obat yang akan diberikan pada anak berusia lebih dari 8 tahun, baik secara oral maupun parenteral.

Rumus ini menyesuaikan dosis maksimum obat pada orang dewasa dengan usia dan berat badan anak. Sehingga didapat dosis maksimum yang tepat dan aman untuk anak.

Rumus

Rumus Dilling adalah sebagai berikut:

Dosis Maksimum Anak = (Usia anak dalam tahun / 20) x Dosis Maksimum Orang Dewasa

Keterangan:

  • Usia anak dalam tahun: digunakan angka tahun usia anak, dibulatkan ke bawah. Misal usia 8 tahun 9 bulan, maka usia yang digunakan adalah 8 tahun.
  • 20: bilangan pembanding tetap menurut rumus Dilling.
  • Dosis Maksimum Orang Dewasa: dosis maksimum obat yang tertera untuk orang dewasa, biasanya dalam satuan mg/kgBB.

Jadi rumus Dilling pada dasarnya membagi usia anak dengan bilangan pembanding 20, lalu mengalikannya dengan dosis maksimum orang dewasa.

Dengan begini, dosis maksimum obat disesuaikan dengan usia dan pertumbuhan tubuh anak.

Contoh kasus

Misalnya, Rina berusia 9 tahun harus diberikan amoksilin 500 mg per hari. Dosis maksimum amoksilin untuk orang dewasa adalah 4 gram per hari. Maka hitung dosis maksimum amoksilin untuk Rina adalah:

Usia Rina = 9 tahun Dosis Maksimum Orang Dewasa = 4 gram/hari

Rumus:

Dosis Maksimum Anak = (Usia anak dalam tahun / 20) x Dosis Maksimum Orang Dewasa

Jadi: Dosis Maksimum Rina = (9 tahun / 20) x 4 gram/hari = 0,45 x 4 gram/hari = 1,8 gram/hari

Jadi dosis maksimum amoksilin yang boleh diberikan ke Rina adalah 1,8 gram/hari.

Dosis ini lebih kecil dari dosis maksimum orang dewasa yaitu 4 gram/hari. Sehingga lebih aman untuk tubuh Rina dan tidak akan menimbulkan efek samping yang serius.

Demikian contoh perhitungan rumus Dilling dalam menentukan dosis maksimum obat pada anak. Cukup mudah bukan?

Namun perlu diingat, hasil perhitungan ini hanya sebagai pedoman. Dokter tetap harus menyesuaikan dosis akhir berdasarkan kondisi anak secara individual.

Kelebihan dan Kekurangan Rumus Dilling

Seperti rumus matematika lainnya, rumus Dilling juga memiliki kelebihan dan kekurangannya, yaitu:

Kelebihan

  • Rumusnya sederhana dan mudah diingat.
  • Cukup akurat untuk anak di atas 8 tahun yang organ tubuhnya sudah cukup matang.
  • Memperhitungkan usia anak dalam menentukan dosis maksimum.

Kekurangan

  • Kurang tepat jika digunakan untuk batita atau balita di bawah 8 tahun yang pertumbuhan organ tubuhnya masih sangat pesat.
  • Hanya memperhitungkan faktor usia, tidak melihat faktor lain seperti berat badan dan kondisi penyakit.
  • Hasilnya hanya pedoman umum, tetap memerlukan penyesuaian individual oleh dokter.
rumus dilling

Perbedaan Rumus Dilling dengan Rumus Young

Selain rumus Dilling, rumus lain yang juga sering digunakan untuk menghitung dosis obat anak adalah rumus Young. Apa bedanya dengan rumus Dilling?

Perbedaan utama rumus Young dan Dilling adalah:

  • Rumus Young untuk anak usia 1-8 tahun.
  • Rumus Dilling untuk anak di atas 8 tahun.

Jadi pada dasarnya kedua rumus ini saling melengkapi, berguna untuk rentang usia yang berbeda.

Rumus Young juga lebih tepat digunakan pada balita dan anak-anak yang masih kecil, karena pertumbuhan organ tubuh mereka masih belum matang. Sedangkan rumus Dilling untuk anak sedikit lebih besar yang organ tubuhnya sudah lebih matang.

Meski demikian, tetap saja hasil dari kedua rumus ini hanya sebagai acuan. Dokter tetap harus mengawasi dan menyesuaikan dosis sesungguhnya untuk masing-masing individu anak.

Rumus Lain untuk Menghitung Dosis Obat pada Anak

Selain rumus Dilling dan Young, masih ada beberapa rumus lain yang bisa digunakan untuk menghitung dosis obat pada anak, yaitu:

  • Rumus Clark – menghitung dosis berdasarkan berat badan dalam pound.
  • Rumus Fried – untuk bayi di bawah 1 tahun, menggunakan umur dalam bulan.
  • Rumus Luft – menghitung dosis berdasarkan luas permukaan tubuh.
  • Rumus Cowling – menggunakan usia dibulatkan ke atas dalam tahun.

Pemilihan rumus mana yang paling tepat, tergantung dari usia anak dan obat yang akan diberikan. Dokter akan memilih rumus yang paling sesuai berdasarkan kondisi individu anak.

Tips Menggunakan Rumus Dilling dengan Tepat

Agar penerapan rumus Dilling dalam menghitung dosis obat bisa maksimal, berikut beberapa tips yang bisa diikuti:

  • Selalu tentukan terlebih dahulu usia anak dalam tahun secara tepat, apakah sudah di atas 8 tahun atau belum. Jangan asal menerapkan rumus ini pada semua rentang usia anak.
  • Dapatkan informasi dosis maksimum obat pada orang dewasa dari sumber terpercaya, seperti buku petunjuk penggunaan obat.
  • Lakukan perhitungan dengan teliti dan cermat. Salah memasukkan angka bisa berakibat fatal.
  • Gunakan rumus Dilling hanya sebagai panduan. Dosis akhir tetap harus dikonfirmasi dan disesuaikan oleh dokter.
  • Perhatikan kondisi anak secara menyeluruh, jangan hanya berpatokan pada hasil rumus. Tanda-tanda overdosis harus diwaspadai.
  • Berikan obat pada anak di bawah pengawasan ketat orang tua atau dokter untuk memantau efek samping yang mungkin timbul.

Dengan menerapkan tips ini, diharapkan penggunaan rumus Dilling bisa lebih optimal dalam membantu menentukan dosis aman bagi anak. Namun sangat dianjurkan untuk terus berkonsultasi dengan dokter ahli anak.

Dalam memberikan obat pada anak, selalu pantau kondisinya dan waspadai gejala overdosis. Konsultasikan ke dokter anak jika meragukan dosis yang diberikan. Keselamatan anak harus menjadi prioritas utama para orang tua maupun tenaga medis.

Itulah pembahasan lengkap seputar rumus Dilling dalam menghitung dosis maksimum pemberian obat pada anak. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan kita tentang cara memberikan obat yang tepat dan aman pada buah hati.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *