Kenapa orang tua tidak mengerti perasaan anak – Mengerti perasaan anak merupakan hal yang sangat penting dalam mendidik anak. Sayangnya, masih banyak orang tua yang tidak paham tentang hal ini. Padahal jika orang tua tidak peka terhadap perasaan anak, akan berdampak besar pada tumbuh kembang si kecil.
Lantas, apa saja sebenarnya alasan orang tua tidak peka dengan perasaan anak? Apa dampaknya bagi anak? Bagaimana cara mengatasinya agar tumbuh kembang anak tetap terjaga? Yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Alasan Orang Tua Tidak Peka dengan Perasaan Anak
Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang tua kurang peka dengan perasaan anak, di antaranya:
1. Orang tua belum paham tentang diri sendiri
Salah satu alasan utama orang tua tidak peka dengan perasaan anak adalah karena mereka sendiri belum paham dengan perasaan mereka. Padahal, memahami diri sendiri adalah kunci untuk bisa berempati dengan orang lain.
Jika orang tua belum bisa mendengarkan hati nurani dan mengendalikan emosinya sendiri, maka akan sulit baginya untuk memahami perasaan anak. Oleh karena itu, pahami dulu diri Anda sebelum berharap bisa memahami anak.
2. Orang tua terlalu disibukkan dengan urusan pekerjaan
Kesibukan kerja yang berlebihan juga bisa membuat orang tua lalai dalam memahami anak. Saat pulang kerja, biasanya orang tua sudah terlalu lelah hingga tidak sempat meluangkan waktu khusus untuk anak.
Akibatnya, komunikasi dan interaksi antara orang tua dan anak menjadi berkurang. Hal ini yang lama-kelamaan membuat orang tua semakin jauh dan tidak peka dengan perasaan si kecil.
3. Kurangnya komunikasi yang intens dengan anak
Selain karena kesibukan kerja, kurangnya komunikasi antara orang tua dan anak juga disebabkan karena malasnya orang tua untuk sekedar mengobrol dengan anak. Padahal, dengan sering mengobrol dan mendengarkan celotehan anak, orang tua bisa lebih memahami isi hati dan perasaan si kecil.
4. Orang tua merasa selalu benar dan berkuasa
Sifat orang tua yang merasa selalu benar dan berkuasa atas anak terkadang membuat mereka tidak mau mendengarkan apa kata anak. Orang tua seperti ini cenderung menganggap remeh pendapat dan perasaan anak karena merasa lebih berpengalaman.
5. Menerapkan pola asuh generasi dulu yang ketinggalan zaman
Banyak orang tua yang menerapkan cara mendidik anak seperti yang dilakukan oleh orang tua mereka dahulu. Sayangnya, pola asuh model lama tersebut belum tentu cocok untuk diterapkan di zaman sekarang yang sudah modern.
Akibatnya, anak merasa dipaksa dan tidak bebas mengekspresikan diri. Orang tua pun akhirnya tidak paham dengan keinginan dan perasaan anak zaman now.
Dampak Orang Tua yang Tidak Peka dengan Perasaan Anak
Jika dibiarkan terus-menerus, sikap orang tua yang tidak peka dengan perasaan anak bisa berakibat buruk, di antaranya:
1. Gangguan kesehatan mental anak
Anak yang perasaannya sering diabaikan orang tua berisiko menderita gangguan mental di masa depan, seperti depresi, kecemasan, hingga perilaku menyimpang.
2. Anak kurang cerdas secara emosional
Anak yang perasaannya diabaikan orang tua sejak kecil cenderung kurang mampu mengendalikan dan mengekspresikan emosinya dengan baik di masa dewasa. Hal ini berdampak pada rendahnya kecerdasan emosi si anak.
3. Munculnya perilaku agresif
Karena perasaan negatifnya terabaikan sejak kecil, anak biasanya akan melampiaskannya dalam bentuk perilaku agresif seperti melawan dan berontak pada orang tua maupun lingkungannya.
4. Anak kurang memiliki sifat empati
Empati atau kepekaan terhadap orang lain sebenarnya dibentuk dari bagaimana orang tua bersikap pada anak. Jika orang tua tidak peka dengan perasaan anak sejak dini, si anak cenderung tumbuh menjadi pribadi yang kurang empati.
5. Anak kurang percaya diri dan mencintai diri sendiri
Karena merasa perasaannya tidak dipahami lingkungan terdekatnya sendiri yaitu orang tua, anak akan tumbuh dengan rasa percaya diri yang rendah dan membenci dirinya sendiri.
Cara Memahami Perasaan Anak Agar Tumbuh Kembangnya Optimal
Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua agar bisa lebih peka dan paham dengan perasaan sang buah hati? Berikut beberapa tipsnya:
1. Komunikasi terbuka dan intens dengan anak
Kunci utama agar orang tua paham perasaan anak adalah dengan sering mengobrol dan mendengarkan cerita atau keluh kesah si kecil tanpa menghakimi. Dengan begitu, orang tua bisa mengetahui apa saja yang sedang dirasakan anak.
2. Beri kebebasan anak untuk mengekspresikan diri
Izinkan anak untuk mengeluarkan pendapat dan perasaannya tanpa takut dimarahi. Dengan begitu, ia akan terbuka dan orang tua bisa memahami apa yang ada di pikiran anak.
3. Menghabiskan quality time bersama anak
Luangkan waktu khusus berkualitas bersama anak, seperti jalan-jalan, nonton film, memasak bersama, dan lain sebagainya. Hal ini dapat mendekatkan hubungan orang tua dan anak.
4. Turut serta dalam aktivitas dan pergaulan anak
Rajinlah mengantar-jemput anak ke sekolah, menghadiri pentas seni, atau sekadar berkenalan dengan teman-teman bermain anak. Dengan begitu, orang tua bisa turut memantau perkembangan sosial dan psikologis si kecil.
5. Menerapkan pola asuh demokratis
Artinya, orang tua bersikap hangat, mendukung aspirasi anak, namun juga masih bisa mengontrol perilaku anak. Pola asuh seperti ini cocok untuk membangun komunikasi intensif dengan buah hati.
Nah, itu dia beberapa penjelasan mengapa orang tua sering tidak peka dengan perasaan anak beserta solusinya. intinya, kedekatan emosional yang terjalin dengan baik antara orang tua dan anak sangatlah penting untuk perkembangan mental si kecil.
Jadi, mulailah terbuka untuk mendengarkan apa kata hati sang buah hati agar tumbuh kembangnya bisa maksimal. Semoga bermanfaat!
7 pemikiran pada “5 Sebab Kenapa Orang Tua Tidak Mengerti Perasaan Anak”
Komentar ditutup.