Cepezet – Gangguan mental atau kelainan jiwa merupakan masalah kesehatan yang serius. Berbagai macam gangguan mental dapat menyerang siapa saja, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Gangguan mental ditandai dengan gejala seperti perubahan suasana hati, perilaku, dan pola pikir yang menyimpang.
Salah satu obat antipsikotik yang banyak diresepkan dokter untuk mengobati berbagai macam gangguan mental adalah Cepezet. Nah, sebelum menggunakan obat ini, ada baiknya kita mengenal lebih dalam tentang Cepezet.
Cepezet, Obat Antipsikotik Golongan Fenotiazin
Cepezet termasuk golongan obat antipsikotik dari keluarga fenotiazin.
Senyawa kimia utama dalam Cepezet adalah klorpromazin. Klorpromazin bekerja sebagai antagonis reseptor dopamine di otak. Selain itu, klorpromazin juga memiliki efek antihistamin dan sedikit efek antikolinergik.
Obat ini pertama kali diperkenalkan di pasaran pada 1950-an. Saat itu, Cepezet digunakan untuk mengobati gejala psikosis pada pasien skizofrenia.
Kemudian pada 1960-1970an, penggunaan Cepezet meluas untuk mengobati gangguan mental lainnya, seperti gangguan bipolar dan depresi berat.
Indikasi Penggunaan Cepezet
Ada beberapa indikasi atau kondisi kesehatan yang bisa diobati dengan Cepezet, di antaranya:
- Skizofrenia
- Gangguan psikotik
- Gangguan bipolar
- Depresi berat
- Gangguan obsesif kompulsif
- Masalah perilaku pada anak
- Mual dan muntah
- Cegukan kronis
- Menenangkan pasien sebelum operasi
Pada penderita skizofrenia, Cepezet mampu mengurangi gejala psikotik seperti halusinasi dan delusi. Obat ini juga bisa menekan perilaku agresif dan kecenderungan self-harm.
Selain itu, Cepezet juga diresepkan untuk meredakan gejala mania atau fase depresi pada pasien gangguan bipolar.
Dosis dan Aturan Pakai Cepezet
Dosis Cepezet ditentukan oleh dokter berdasarkan usia dan kondisi kesehatan pasien.
Secara umum, berikut adalah pembagian dosis Cepezet:
Dosis untuk dewasa
- Kondisi psikosis: 25-50 mg per 6-8 jam (dosis pemeliharaan 200-800 mg per hari)
- Mual dan muntah: 25-50 mg per 3-4 jam sampai gejala membaik
- Cegukan: 25-50 mg per hari selama 2-3 hari
Dosis untuk anak-anak
- Kondisi psikosis: 500 mcg per kgBB per 6-8 jam (maksimal 40 mg per hari pada anak 1-5 tahun atau 75 mg per hari pada anak >5 tahun)
- Mual dan muntah: 500 mcg per kgBB per 6-8 jam
Dosis untuk lansia
- 15-25 mg per 6-8 jam
Cepezet diberikan dalam bentuk tablet atau suntikan otot (intramuskular). Bentuk sediaan suntik biasanya dipakai saat kondisi pasien perlu pengendalian gejala yang cepat.
Peringatan Sebelum Menggunakan Cepezet
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan Cepezet.
- Hindari penggunaan Cepezet pada pasien dengan riwayat alergi obat ini ataualergi golongan fenotiazin lainnya.
- Hati-hati penggunaan pada pasien gangguan jantung, tekanan darah rendah, atau riwayat keluarga mengalami henti jantung mendadak.
- Beri tahu dokter jika memiliki riwayat penyakit hati, ginjal, tiroid, epilepsi, gangguan darah, glaukoma, gangguan prostat, atau tumor otak.
- Hindari penggunaan bersama obat penenang, alkohol, atau obat yang menyebabkan kantuk karena dapat memperparah efek samping.
- Waspada terhadap peningkatan sensitivitas cahaya matahari.
- Jangan mengemudi atau mengoperasikan alat berat selama menggunakan Cepezet.
Efek Samping Cepezet
Beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah menggunakan Cepezet antara lain:
- Efek antikolinergik: mulut kering, sembelit, penglihatan kabur, retensi urin.
- Efek ekstrapiramidal: tremor, kejang otot, gerakan mata dan lidah tidak terkontrol.
- Peningkatan berat badan
- Perubahan fungsi seksual: nafsu makan berkurang, kesulitan mencapai orgasme.
- Peningkatan sensitivitas kulit terhadap cahaya matahari.
Beberapa efek samping yang perlu diwaspadai:
- Demam, infeksi
- Gangguan jantung: denyut jantung tidak teratur, tekanan darah rendah
- Kondisi parkinsonisme: tremor, kaku otot
- Warna kulit atau mata kuning (jaundice)
- Darah putih rendah (agranulositosis)
- Reaksi alergi berat
Konsultasikan dengan dokter jika mengalami efek samping yang parah atau gangguan kesehatan lain saat menggunakan Cepezet.
Interaksi Obat dengan Cepezet
Ada sejumlah obat yang berinteraksi dan meningkatkan efek samping jika digunakan bersama Cepezet, antara lain:
- Obat penenang, sedatif, dan alkohol: meningkatkan efek penenang berlebih hingga koma.
- Antidepresan trisiklik: risiko krisis kolinergik.
- Obat antihipertensi (guanethidine, methyldopa, clonidine): menurunkan efek penurun tekanan darah.
- Antiparkinson: peningkatan efek antikolinergik.
- Antibiotik golongan fluorokuinolon: risiko aritmia ventrikel.
Pastikan untuk memberi tahu dokter mengenai obat lain yang sedang digunakan saat akan menjalani pengobatan dengan Cepezet.
Meski efektif, penggunaan Cepezet harus hati-hati dan sesuai aturan pakai dari dokter. Beberapa efek samping perlu diwaspadai selama mengonsumsi obat ini.
Konsultasikan ke dokter mengenai manfaat dan risiko penggunaan Cepezet sebelum memutuskan menggunakannya. Selalu ikuti saran medis untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal dan aman.
Referensi:
- https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1444/chlorpromazine-oral/details
- https://pillintrip.com/medicine/cepezet