Jangan Tampilkan Lagi Ya, Saya Mau!

15 Fakta Menarik Ayam Mutiara dan Tips Memulai Beternaknya Juga!

Ayam mutiara adalah jenis unggas asli Afrika yang cantik dan unik. Memiliki bulu hitam berbintik putih seperti mutiara. Hewan yang lincah dan selalu waspada.

Ayam mutiara adalah salah satu jenis unggas yang unik dan menarik. Dari namanya saja, kita sudah bisa membayangkan keindahan warna bulunya yang seperti bertabur mutiara.

Ayam mutiara merupakan jenis unggas yang berasal dari Afrika. Meskipun namanya ayam mutiara, sebenarnya ayam ini bukanlah ayam seperti ayam kampung atau ayam broiler pada umumnya. Ayam mutiara termasuk ke dalam famili Numididae dan memiliki hubungan kekerabatan dekat dengan burung dari famili Phasianidae seperti ayam hutan, merak dan kalkun.

Tapi ternyata, ada banyak fakta menarik lainnya dari ayam mutiara yang sayang untuk dilewatkan. Dihimpun dari berbagai sumber, berikut adalah 15 fakta menarik ayam mutiara:

ayam mutiara

1. Sejarah dan Asal Usul Ayam Mutiara

Ayam mutiara adalah kerabat dari berbagai jenis spesies Numididae yang dapat ditemukan di Afrika, tepatnya di daerah selatan gurun Sahara. Habitat aslinya adalah di hutan terbuka atau sabana. Ayam mutiara yang kita kenal sehari-hari adalah ayam mutiara bertopengr (Numida meleagris),. Ada sekitar 7 hingga 10 spesies ayam mutiara yang telah diidentifikasi.

Menurut sejarahnya, ayam mutiara pertama kali diternakkan oleh bangsa Romawi kuno sebagai unggas langka untuk hidangan istimewa. Tak heran, daging ayam mutiara yang lezat dan bertekstur unik membuatnya menjadi makanan favorit kaum bangsawan Eropa selama berabad-abad. Kemudian, ayam mutiara dibawa ke wilayah Amerika oleh pedagang budak dari Afrika atau oleh bangsa Spanyol pada abad ke-16.

Secara perlahan, ayam mutiara menyebar dan dibudidayakan di Jamaica, Amerika Utara, dan Eropa. Spesies liar asal Afrika ini mampu beradaptasi dengan baik pada berbagai kondisi iklim di belahan dunia lainnya.

Sejak 150 tahun lalu, ayam mutiara menjadi populer sebagai unggas perburuan liar di Amerika Utara. Kini, ayam mutiara banyak dipelihara secara komersial untuk dimanfaatkan daging dan telurnya. Jenis domestikasi dari ayam mutiara bertopeng menjadi yang paling banyak dibudidayakan di peternakan.

2. Karakteristik Ayam Mutiara

Ciri utama ayam mutiara adalah warna bulunya yang hitam legam diselingi bintik-bintik putih kecil yang mirip mutiara. Bintik putih inilah yang menginspirasi asal nama ayam ini. Beberapa varietas ayam mutiara memiliki warna ungu, kuning, putih, atau biru.

ayam mutiara

Selain itu, ayam mutiara memiliki leher dan kepala yang tidak berbulu. Paruhnya pendek dan kuat, kaki yang cukup panjang, serta ekor yang bulat. Ukuran tubuhnya pun cukup besar, mirip dengan ayam kalkun.

Ayam mutiara dewasa memiliki berat rata-rata 2,5 hingga 2,7 kg. Tinggi tubuh jantan sekitar 60 cm, sedangkan betina 50 cm.

Ayam mutiara jantan dan betina susah dibedakan secara visual. Keduanya memiliki jengger, tetapi jengger jantan lebih besar dan tegak. Cara paling akurat untuk membedakan jenis kelaminnya adalah dari suara kokoknya.

3. Beberapa Spesies Ayam Mutiara

Beberapa spesies ayam mutiara yang paling dikenal antara lain:

  • Helmeted Guineafowl: Spesies paling populer yang telah dijinakkan.
  • Vulturine Guineafowl: Spesies terbesar dengan berat 1,6 kg.
  • Crested Guineafowl: Memiliki jambul di kepalanya.
  • White-Breasted Guineafowl: Berdada putih.
  • Plumed Guineafowl: Memiliki bulu yang lebat di kepala dan leher.

4. Telah Didomestikasi Sejak Lama

Ayam mutiara sudah didomestikasi atau dijinakkan manusia sejak ribuan tahun lalu. Catatan bangsa Romawi kuno dan Mesir kuno menyebutkan bahwa ayam ini sudah diburu untuk diambil dagingnya sejak 2000 tahun yang lalu.

Ayam ini pertama kali dijinakkan di wilayah Guinea, Afrika Barat, sehingga dalam bahasa Inggris disebut sebagai “guineafowl”. Kini, ayam mutiara telah diperkenalkan ke berbagai penjuru dunia sebagai unggas hias maupun ternak.

5. Memiliki Suara yang Nyaring dan Berisik

Ayam mutiara dikenal memiliki suara alarm yang sangat nyaring dan berisik. Ia mudah terkejut dan berlarian kesana kemari sambil berkoak saat menemukan ancaman. Ayam ini senang berkotek dan bersuara lantang dengan frekuensi tinggi yang khas.

Suara nyaringnya ini ternyata memiliki kegunaan. Ayam mutiara kerap melakukannya untuk mengusir predator atau memberi peringatan bahaya kepada kawanannya. Jadi suaranya yang keras itu semacam alarm pengamanan bagi ayam mutiara.

6. Hewan yang Waspada dan Pemalu

Meski berbadan besar, ayam mutiara sebenarnya memiliki sifat yang pemalu dan mudah terkejut. Mereka sangat waspada terhadap lingkungan sekitar. Jika melihat orang asing atau predator, ayam mutiara akan segera berlari dan berteriak.

Sifatnya yang penakut ini perlu diperhatikan jika memelihara ayam mutiara agar tidak stres. Usahakan untuk memperlakukan ayam ini dengan lembut dan penuh kesabaran.

7. Bertengger di Pohon Saat Malam

Meski sayapnya tidak terlalu kuat untuk terbang jauh, ayam mutiara cukup lihai memanjat dan bertengger di pohon. Terutama saat malam tiba, mereka akan terbang ke dahan pohon yang agak tinggi untuk beristirahat dan berlindung dari predator.

Kebiasaan bertengger di pohon ini merupakan naluri liar ayam mutiara di habitat aslinya di Afrika. Jadi wajar saja jika mereka masih sering melakukannya meski telah menjadi hewan piaraan.

ayam mutiara

8. Hewan yang Sosial dan Agresif

Ayam mutiara juga sangat sosial dan agresif. Mereka harus dipelihara dalam kelompok besar minimal 10 ekor. Karena sifat sosialnya ini, ayam mutiara akan merasa stress dan tidak nyaman jika dipelihara sendirian.

Namun, jangan campurkan ayam mutiara jantan dengan ayam lain saat musim kawin. Dia bisa sangat posesif dan temperamen.

9. Memiliki Nilai Ekonomis Tinggi

Sejak ribuan tahun lalu, ayam mutiara telah dimanfaatkan manusia untuk berbagai keperluan. Selain diambil dagingnya, ayam ini juga diternakkan untuk telurnya yang kaya protein.

Bahkan saat ini, ayam mutiara menjadi komoditas peternakan yang cukup menggiurkan karena harganya yang tinggi. Dengan pemeliharaan yang tepat, ternak ayam mutiara bisa menjadi bisnis yang menjanjikan.

10. Bermanfaat sebagai Penjaga Ternak

Ayam mutiara memiliki insting yang tajam terhadap predator dan penyusup. Mereka langsung hysteria begitu melihat bahaya mendekat. Kemampuannya mendeteksi ancaman bahkan melebihi anjing penjaga.

Karena itu, ayam ini kerap dimanfaatkan peternak sebagai penjaga hewan ternak seperti sapi, kambing, atau domba. Suara ributnya bisa menghalau hewan pengganggu. Jadi ayam ini bisa menjadi proteksi alami bagi ternak. Ayam mutiara juga pandai memburu serangga dan ular.

11. Perawatan yang Mudah

Untuk ukuran hewan ternak, perawatan ayam mutiara terbilang cukup mudah. Mereka tidak membutuhkan kandang yang terlalu luas dan bisa dipelihara bersama ayam lainnya.

Pemberian pakan juga mudah karena ayam mutiara tidak terlalu pemilih. Mereka bisa mengonsumsi dedak, jagung, atau pakan ayam pada umumnya. Yang perlu diperhatikan adalah sifat takutnya sehingga perlakuan harus lembut.

12. Daging dan Telur yang Lezat

Selain cantik dan unik, ternyata ayam mutiara juga bermanfaat sebagai penghasil pangan. Baik daging maupun telurnya sangat cocok untuk dikonsumsi dan memiliki rasa yang lezat.

Ayam mutiara tumbuh dengan cepat. Ukuran tubuhnya bisa mencapai 2,5 kg dalam waktu 12-20 minggu. Dagingnya berwarna gelap, padat, dan rasanya gurih khas. Daging ayam mutiara jauh lebih rendah lemak dibandingkan ayam broiler.

Sementara telurnya juga bergizi tinggi dengan rasa yang sedikit lebih manis dibandingkan telur ayam biasa. Keduanya bisa diolah menjadi hidangan spesial.

Seekor ayam mutiara bertelur sekitar 30 butir dalam sekali bertelur. Produksi tahunan bisa mencapai 140-150 telur. Telurnya berukuran sedang, kerapatan cangkangnya tebal, warnanya coklat kemerahan dengan bintik-bintik.

Sayangnya, ayam mutiara lebih suka bertelur di sarang alami di tanah, bukan di kandang. Jadi agak merepotkan mencari telurnya.

13. Memerlukan Iklim Tropis

Meski telah tersebar luas ke berbagai negara, ayam mutiara sebenarnya paling cocok dipelihara di daerah beriklim tropis seperti habitat aslinya. Mereka kurang tahan terhadap suhu dingin atau salju.

Oleh karena itu, jika ingin beternak ayam mutiara di negara subtropis atau beriklim sedang, pastikan untuk menyediakan kandang tertutup yang hangat dan melindungi mereka dari cuaca ekstrem.

14. Cukup Sulit Dijinakkan

Berbeda dengan ayam ras petelur atau pedaging, ayam mutiara termasuk agak sulit untuk dijinakkan. Mereka sangat liar dan waspada, sehingga membutuhkan pendekatan serta perlakuan khusus.

Peternak perlu ekstra sabar dan telaten saat berinteraksi dengan ayam mutiara agar mereka bisa terbiasa dengan kehadiran manusia. Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk bisa menjinakkan ayam ini.

15. Masih Langka di Indonesia

Sayangnya, keberadaan ayam mutiara di Indonesia masih sangat langka. Hanya ada beberapa peternak saja yang membudidayakan ayam unik ini. Oleh karena itu, ayam mutiara belum banyak dikenal masyarakat Indonesia.

Padahal, Indonesia sebenarnya cocok sebagai habitat ayam mutiara karena beriklim tropis. Mungkin ke depannya, populasi ayam ini bisa terus dikembangkan agar lebih dikenal dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Itulah 15 fakta ayam mutiara yang menarik dan sayang untuk dilewatkan. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan kita tentang satwa unik asal Afrika ini. Jika tertarik, kita bisa mencoba memelihara ayam mutiara sendiri di rumah.

ayam mutiara

Tips Memulai Beternak Ayam Mutiara

Walaupun bukan ayam sejati, ayam mutiara memiliki banyak keunggulan yang membuatnya layak dibudidayakan. Ayam unik asal Afrika ini bisa menjadi peluang usaha menjanjikan bagi Anda para peternak pemula. Ingin memulai usaha beternak ayam mutiara? Ini beberapa tipsnya:

1. Persiapan Kandang dan Peralatan

Pastikan Anda sudah menyiapkan kandang, tempat pakan-minum, lampu penerangan, dan peralatan lain yang dibutuhkan. Kandang harus bersih, kering, dan terhindar dari predator liar.

2. Membeli Anak Ayam Mutiara (Day Old Chick)

Beli anak ayam mutiara (DOC) dari peternak terpercaya umur sehari. Pastikan ayam sehat dan jumlahnya sesuai kebutuhan. Minimal pembelian 20 ekor agar tidak stres.

3. Memelihara Anak Ayam Mutiara

Pelihara anak ayam di kandang brooder selama 4 minggu pertama. Atur suhu brooder 30-35°C. Beri pakan crumble khusus ayam mutiara dan air minum sesering mungkin.

4. Memindahkan ke Kandang Utama

Pindahkan ayam mutiara ke kandang utama setelah berumur 4 minggu. Atur pencahayaan kandang selama 16-17 jam per hari. Jaga suhu kandang 25-30°C.

5. Memberi Pakan dan Minum

Beri pakan ayam mutiara sebanyak 120-150 gram/hari. Sediakan air minum bersih yang selalu terisi penuh. Ganti pakan dan air minum 2 kali sehari.

6. Menerapkan Biosekuriti Ketat

Terapkan protokol biosekuriti yang ketat di kandang ayam mutiara. Jaga kebersihan lingkungan, gunakan disinfektan dan sepatu boot khusus kandang. Hal ini penting untuk mencegah penyakit menular.

Share:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *