Jerawat mendem atau nodular acne adalah jenis jerawat yang paling sulit diobati. Berbeda dari jerawat biasa yang muncul di permukaan kulit, jerawat mendem terbentuk jauh di dalam lapisan kulit.
Kondisi ini seringkali menyakitkan dan sulit hilang dalam waktu singkat. Lalu, apa saja yang perlu diketahui tentang jerawat jenis ini? Yuk simak pembahasan lengkapnya di bawah ini.
Apa Itu Jerawat Mendem?
Jerawat mendem merupakan jenis jerawat yang terbentuk di lapisan dalam kulit atau dermis. Jerawat ini disebut nodular acne dalam istilah medis.
Ciri khas jerawat mendem adalah benjolan keras dan menonjol di bawah permukaan kulit. Jerawat ini tidak memiliki mata putih atau hitam layaknya jerawat biasa.
Jerawat mendem disebabkan oleh peradangan parah pada folikel rambut di kulit. Saat folikel rambut tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati, bakteri Cutibacterium acnes berkembang biak dan menginfeksi folikel rambut tersebut.
Kondisi ini memicu respons peradangan di sekitar folikel rambut. Peradangan yang mendalam inilah yang menyebabkan benjolan keras dan rasa nyeri pada jerawat nodular.
Gejala Umum Jerawat Mendem
Jerawat mendem biasanya menunjukkan gejala-gejala berikut:
1. Benjolan di bawah kulit
Ciri khas jerawat mendem adalah munculnya benjolan keras dan menonjol di bagian bawah lapisan kulit. Saat disentuh, benjolan ini terasa padat dan tidak bisa ditekan ke dalam.
Ukuran benjolan jerawat mendem biasanya lebih besar dibandingkan jerawat jenis lainnya.
2. Warna kemerahan
Area kulit di sekitar jerawat mendem kerap terlihat kemerahan. Ini karena adanya peradangan parah pada folikel rambut yang terinfeksi.
Warna merah ini juga bisa terasa agak hangat saat disentuh.
2. Rasa nyeri atau sakit
Karena peradangannya yang dalam, jerawat mendem seringkali terasa nyeri atau sakit jika disentuh atau ditekan. Rasa sakit ini bahkan bisa terasa walaupun tidak disentuh sama sekali.
4. Tidak ada mata putih atau hitam
Berbeda dari jerawat biasa, jerawat mendem tidak memiliki mata putih maupun hitam. Tidak ada nanah atau sumbatan yang terlihat di permukaan kulit.
4. Sulit hilang dalam waktu singkat
Jerawat jenis ini umumnya bertahan lebih lama dibandingkan jerawat biasa, bahkan bisa hingga berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Makanya, jerawat mendem terkenal sulit diobati.
Apa Penyebab Jerawat Mendem?
Lalu, apa saja faktor pemicu jerawat mendem? Berikut beberapa penyebab umum kemunculan jerawat jenis ini:
1. Ketidakseimbangan hormon
Hormon androgen berlebih atau estrogen yang kurang bisa memicu produksi minyak berlebih di kulit. Kondisi ini mudah menyumbat pori-pori dan folikel rambut sehingga memicu jerawat mendem.
Wanita biasanya rentan jerawat jenis ini saat pubertas, menstruasi, kehamilan, atau pra-menopause akibat fluktuasi hormon.
2. Produksi minyak berlebih
Kelenjar minyak alami di kulit memproduksi sebum untuk melumasi dan melindungi kulit. Namun, pada beberapa orang, kelenjar ini memproduksi minyak berlebih.
Minyak berlebih ini menumpuk dan menyumbat pori-pori kulit sehingga menjadi pemicu jerawat mendem.
3. Infeksi bakteri
Bakteri Cutibacterium acnes adalah penyebab utama jerawat. Bakteri ini berkembang biak di dalam folikel rambut yang tersumbat minyak dan sel kulit mati.
Kolonisasi bakteri ini kemudian memicu respons inflamasi di sekitar folikel rambut, yang menimbulkan jerawat mendem.
4. Faktor genetik
Beberapa orang memiliki kecenderungan genetik untuk berjerawat. Kondisi ini disebut jerawat hereditary, di mana anggota keluarga mudah terkena jerawat turun temurun.
Faktor genetik ini bisa berkaitan dengan produksi minyak berlebih, ketidakseimbangan hormon, atau respons inflamasi berlebihan terhadap bakteri penyebab jerawat.
5. Stres
Tingkat stres yang tinggi dapat memicu produksi hormon cortisol dan androgen. Kedua hormon ini bersifat androgenic, yang berarti bisa merangsang kelenjar minyak dan menyebabkan jerawat.
6. Pola makan
Pola makan tidak sehat yang tinggi lemak jenuh, gula, dan kalori dapat memicu produksi minyak berlebih di kulit. Selain itu, makanan-makanan ini juga bersifat pro-inflamasi.
7. Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan tertentu dilaporkan berpotensi menyebabkan jerawat sebagai efek samping, seperti obat kortikosteroid, anti epilepsi, dan obat pengendali gula darah.
8. Faktor lingkungan
Paparan polusi, debu, atau kotoran lain di lingkungan sekitar diduga bisa memicu timbulnya jerawat. Partikel-partikel ini bisa menyumbat pori kulit dan memicu pertumbuhan bakteri penyebab jerawat.
Dampak Jerawat Mendem
Jerawat mendem tidak hanya berpengaruh pada penampilan fisik, tapi juga kondisi psikologis penderitanya. Beberapa dampak yang mungkin timbul akibat jerawat nodular adalah:
1. Rasa percaya diri rendah
Jerawat yang sulit hilang tentu berpotensi membuat penderitanya merasa kurang percaya diri, apalagi jika jerawatnya parah. Jerawat mendem yang sakit dan membengkak kerap membuat penderitanya enggan keluar rumah.
2. Stres dan kecemasan
Jerawat yang tak kunjung sembuh juga berisiko memicu stres dan kecemasan. Apalagi jika sudah mencoba berbagai perawatan namun jerawatnya tetap saja kambuh.
3. Depresi
Dalam kasus parah, jerawat mendem yang membandel berpotensi memicu depresi pada penderitanya. Jerawat yang membuat penampilan jadi jelek tentu sangat mempengaruhi mood seseorang.
4. Nyeri kronis
Rasa sakit akibat peradangan pada jerawat mendem berpotensi menjadi sumber nyeri kronis atau berkepanjangan, terutama jika tidak ditangani dengan tepat.
5. Bekas jerawat
Jerawat mendem rawan meninggalkan bekas berupa bintik-bintik hitam, lubang, atau noda kemerahan di kulit. Resiko ini lebih besar jika jerawat tidak ditangani dengan baik.
Cara Terbaik Mengatasi Jerawat Mendem
Lantas, bagaimana cara menghilangkan jerawat mendem secara efektif? Berikut ini beberapa solusi terbaik untuk mengatasi jerawat nodular:
1. Konsultasi dokter kulit
Langkah pertama adalah berkonsultasi dengan dokter spesialis kulit. Dokter akan menganalisis jenis kulit dan tingkat keparahan jerawat, kemudian memberikan solusi pengobatan paling tepat.
Pengobatan jerawat mendem sebaiknya diawasi langsung oleh dokter agar efektif dan aman.
2. Obat oral
Antibiotik
Antibiotik merupakan pilihan utama untuk mengobati infeksi bakteri penyebab jerawat mendem. Antibiotik bekerja dengan membunuh kuman penyebab jerawat dan meredakan peradangannya.
Jenis antibiotik yang biasa diresepkan antara lain doksisiklin, minosiklin, eritromisin, dan tetrasiklin. Namun, penggunaan antibiotik harus hati-hati dan sesuai aturan dokter.
Isotretinoin
Isotretinoin adalah obat yang sangat efektif mengatasi semua jenis jerawat parah, tak terkecuali jerawat mendem. Obat ini bekerja dengan menyusutkan kelenjar minyak sehingga mengurangi produksi sebum penyebab jerawat.
Meski demikian, obat ini berisiko menimbulkan efek samping seperti kulit kering dan bibir pecah-pecah. Maka dari itu, isotretinoin hanya boleh digunakan setelah mendapat resep dan pengawasan ketat dari dokter.
Obat ini juga dilarang bagi ibu hamil karena berisiko terhadap janin.
Pil KB (kontrasepsi)
Pil KB dapat membantu mengatasi jerawat akibat ketidakseimbangan hormon. Pil ini bekerja dengan menekan hormon androgen yang memicu produksi minyak berlebih di kulit.
Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi pil KB. Efek sampingnya perlu diwaspadai.
3. Perawatan topikal
Selain obat oral, dokter juga biasanya meresepkan obat oles atau topikal untuk mempercepat penyembuhan jerawat mendem:
Asam salisilat
Obat yang mengandung asam salisilat efektif membersihkan pori-pori tersumbat dan mengurangi pembengkakan pada jerawat mendem. Contoh obat topikal dengan kandungan ini yaitu Stridex Maximum Strength.
Retinoid
Obat topikal dengan kandungan retinoid dapat mempercepat regenerasi sel kulit sekaligus membantu mengelupaskan sel-sel kulit mati penyumbat pori. Contohnya adalah tretinoin topikal.
Benzoyl peroxide
Zat ini berfungsi sebagai antibakteri alami yang mampu membunuh kuman penyebab jerawat. Obat topikal dengan kandungan benzoyl peroxide juga bersifat keratolitik, yang berarti bisa melunakkan dan mengelupas sel-sel kulit mati.
4. Terapi suntikan
Untuk kasus jerawat nodular yang sudah sangat parah, dokter bisa memberikan suntikan kortikosteroid langsung ke area jerawat.
Suntikan ini bertujuan mengecilkan benjolan dan meredakan peradangan pada jerawat dengan cepat. Namun, terapi ini hanya bersifat sementara dan perlu diulang beberapa kali agar jerawat benar-benar sembuh.
5. Prosedur medis
Jika jerawat mendem tidak juga sembuh dengan pengobatan konvensional, dokter mungkin menyarankan prosedur medis seperti:
Kuretase
Prosedur ini membersihkan isi jerawat dan sisa sel-sel kulit mati dengan cara menggores dan mengikis area jerawat menggunakan alat khusus.
Drainase
Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan kecil pada kulit untuk mengeluarkan nanah dan cairan dari dalam jerawat mendem. Cara ini membantu mengurangi peradangan dengan cepat.
Laser
Terapi laser bisa menghilangkan jerawat mendem dengan cara membakar jaringan kulit yang mengalami peradangan akibat infeksi bakteri. Laser juga mampu meratakan bekas luka dari jerawat.
6. Atasi faktor pemicunya
Cara terpenting lainnya adalah mengatasi akar penyebab timbulnya jerawat mendem, seperti:
- Mengurangi stres dengan meditasi, olahraga, atau terapi.
- Menghindari pola makan tidak sehat yang memicu jerawat.
- Memilih produk perawatan kulit non-komedogenik dan tanpa minyak.
- Membersihkan riasan sebelum tidur.
- Mencuci wajah 2 kali sehari dengan sabun yang lembut.
- Tidak menyentuh atau memencet area jerawat.
Dengan mengatasi faktor pemicunya, risiko kambuhnya jerawat mendem pun bisa ditekan.
Itulah pembahasan lengkap seputar jerawat mendem, mulai dari penyebab, gejala, hingga solusi mengatasinya. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kulit agar mendapatkan perawatan jerawat yang aman dan efektif.