Kelotok adalah transportasi air khas Kalimantan yang sudah ada sejak lama. Kelotok merupakan perahu kayu bermesin diesel yang sering digunakan masyarakat untuk menyusuri sungai di pedalaman Kalimantan.
Di sini kita akan membahas secara komprehensif mengenai kelotok, mulai dari sejarah, fungsi, kelebihan dan kekurangan, hingga prospek kelotok di masa depan. Bacalah artikel ini hingga selesai agar mendapatkan wawasan lengkap soal kelotok, transportasi khas Kalimantan yang unik.
Sejarah Kelotok di Kalimantan
Asal usul kelotok di Kalimantan cukup panjang. Pada masa kolonial Belanda, masyarakat Kalimantan sudah menggunakan perahu sebagai alat transportasi untuk menyusuri sungai.
Pada awalnya, perahu ini masih ditenagai dengan dayung atau tambang yang ditarik dari tepi sungai. Kemudian pada awal abad ke-20, mulai muncul mesin diesel kecil yang dipasang pada perahu kayu.
Dengan adanya mesin diesel ini, perjalanan menyusuri sungai menjadi lebih praktis. Perahu bermesin diesel ini kemudian dikenal dengan nama kelotok oleh masyarakat Kalimantan.
Fungsi dan Manfaat Kelotok
Kelotok memiliki beberapa fungsi dan manfaat, di antaranya:
1. Moda Transportasi Air
Fungsi utama kelotok tentu sebagai sarana transportasi air. Di Kalimantan yang banyak sungainya, kelotok menjadi andalan masyarakat untuk bepergian dari satu tempat ke tempat lain.
Di beberapa daerah pedalaman yang belum terjangkau jalan darat, kelotok menjadi satu-satunya alat transportasi yang bisa diandalkan. Jadi kelotok menjadi alternatif transportasi ketika akses darat belum memadai.
Kelotok menjembatani transportasi air dari desa terpencil menuju kota-kota besar. Selain mengangkut penumpang, kelotok juga sering digunakan untuk mengangkut barang dagangan dan hasil bumi.
2. Mendukung Ekonomi Masyarakat
Dengan adanya kelotok, perekonomian masyarakat pedalaman Kalimantan ikut terdongkrak. Mereka bisa menjual hasil kebun dan kerajinan ke kota dengan lebih mudah menggunakan kelotok.
Petani juga bisa membeli kebutuhan sehari-hari dari kota dengan menggunakan kelotok. Jadi kelotok sangat membantu roda perekonomian masyarakat pedalaman.
3. Sarana Wisata
Saat ini kelotok juga dimanfaatkan sebagai sarana wisata unik di Kalimantan. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara ingin merasakan sensasi menyusuri sungai dengan kelotok.
Menyewa kelotok wisata sangat recommended bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam serta kehidupan masyarakat di tepian sungai Kalimantan.
Kelotok sebagai Sarana Wisata yang Unik
Selain sebagai sarana transportasi, kelotok juga dimanfaatkan sebagai sarana wisata unik di beberapa daerah. Salah satunya adalah Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan, yang dikenal dengan julukan Kota Seribu Sungai.
Di Banjarmasin, menyewa kelotok wisata sangat direkomendasikan bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan alam serta kehidupan masyarakat di tepian Sungai Barito dan Sungai Martapura. Wisata kelotok di Banjarmasin, atau populer disebut Wisata Susur Sungai, biasanya dimulai dari Dermaga Siring Menara Pandang.
Dengan menyewa kelotok wisata di Banjarmasin, wisatawan bisa mengunjungi berbagai destinasi menarik seperti Pulau Kaget, Pasar Terapung Lok Baintan, Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut, Desa Wisata Muara Kanoco, Kampung Biru, dan Kampung Hijau.
Menyusuri Sungai Barito dan Martapura sambil menikmati pemandangan alam Kalimantan dari atas kelotok adalah pengalaman yang sangat berkesan. Walaupun kecepatannya tidak begitu kencang, wisata kelotok tetap menyajikan sensasi tersendiri.
Jadi, selain sebagai transportasi bagi masyarakat pedalaman Kalimantan, kelotok juga berfungsi sebagai sarana wisata unik dan wajib dicoba wisatawan yang berkunjung ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Kelotok semakin memperkaya destinasi wisata di Kota Seribu Sungai tersebut.
Kelebihan dan Kekurangan Kelotok
Seperti alat transportasi lainnya, kelotok juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan, yaitu:
Kelebihan Kelotok:
- Biaya operasional rendah dan terjangkau
- Bisa mengangkut penumpang dan barang sekaligus
- Bisa beroperasi di daerah yang tidak dilalui jalan darat
- Ramah lingkungan, tidak menimbulkan polusi
- Memberdayakan masyarakat pedalaman Kalimantan
Kekurangan Kelotok:
- Kecepatan pelayaran relatif lambat
- Kapasitas angkut terbatas
- Kenyamanan dan keamanan relatif rendah
- Rawan terhadap cuaca buruk dan arus sungai
- Membutuhkan skill khusus untuk mengemudikannya
Prospek Kelotok Ke Depan
Meski sudah ada sejak lama, nyatanya kelotok masih tetap eksis hingga saat ini. Kelotok diperkirakan masih akan terus digunakan di masa mendatang, dengan beberapa catatan:
- Di daerah pedalaman yang belum ada akses transportasi darat, fungsi kelotok sebagai transportasi air masih sangat dibutuhkan.
- Untuk tujuan wisata, kelotok masih menjadi primadona karena sensasinya yang unik dan menantang.
- Perlu adanya inovasi desain kelotok agar lebih modern, nyaman dan aman, misalnya dilengkapi GPS, radio komunikasi, pelampung, dan sebagainya.
- Dibutuhkan standarisasi dan sertifikasi bagi pengemudi kelotok agar keselamatan lebih terjamin.
- Perlu dukungan pemerintah untuk terus melestarikan kelotok sebagai ikon transportasi khas Kalimantan.
Demikian ulasan panjang lebar mengenai kelotok, transportasi air khas Kalimantan yang sudah bersejarah ini. Kelotok diyakini masih akan terus digunakan, terutama di daerah pedalaman Kalimantan yang masih mengandalkan sungai sebagai prasarana transportasi utama.
Satu pemikiran pada “Menyusuri Sungai Dengan Kelotok, Transportasi Khas Kalimantan”
Komentar ditutup.