Footnote atau catatan kaki adalah salah satu komponen penting dalam penulisan karya ilmiah seperti makalah, laporan penelitian, jurnal, skripsi, dan tesis. Memahami cara menulis footnote yang baik dan benar sangat diperlukan agar pembaca dapat memahami referensi yang Anda gunakan.
Namun, masih banyak yang merasa bingung dalam membuat footnote. Nah, dalam artikel ini kita akan bahas secara lengkap mengenai cara menulis footnote yang baik dan benar. Simak penjelasan berikut ini.
Pengertian Footnote / Catatan Kaki
Sebelum mempelajari cara membuat footnote, ada baiknya kita pahami dulu apa itu footnote dan tujuannya.
Definisi Footnote
Footnote atau catatan kaki adalah catatan tambahan yang ditempatkan di bagian bawah (foot) setiap halaman. Footnote berisi informasi bibliografi dari sumber kutipan yang digunakan dalam tulisan ilmiah.
Fungsi footnote adalah:
- Menunjukkan sumber kutipan agar pembaca dapat melacaknya
- Memberi penjelasan tambahan terkait isi tulisan
- Menghindari plagiarisme dengan mencantumkan sumber kutipan
Tujuan Footnote
Beberapa tujuan penggunaan footnote dalam penulisan karya ilmiah:
- Menghargai karya ilmiah orang lain yang dikutip dalam tulisan
- Membuktikan bahwa data atau argumen yang diajukan valid dan dapat dipertanggungjawabkan
- Memudahkan pembaca melacak sumber rujukan untuk keperluan riset lebih lanjut
- Memberikan informasi tambahan tanpa mengganggu alur tulisan utama
- Memperkuat data atau argumen dengan merujuk berbagai literatur terkait
Unsur-Unsur Footnote yang Harus Ada
Agar footnote yang dibuat memenuhi standar penulisan ilmiah yang baik dan benar, ada beberapa unsur yang harus dicantumkan:
Nama Pengarang
Cantumkan nama lengkap pengarang tanpa gelar akademik (S.H., M.A., Ph.D., Prof., dsb). Jika pengarang lebih dari satu, cantumkan semua nama pengarang.
Judul Buku/Artikel
Tulis judul buku, artikel, atau sumber rujukan lainnya dengan huruf miring atau garis bawah. Perhatikan penulisan huruf kapital mengikuti panduan PUEBI.
Tahun Terbit
Cantumkan tahun penerbitan/publikasi dari sumber rujukan yang dikutip.
Nomor Halaman
Tuliskan nomor halaman tempat kutipan berasal. Bisa ditulis lengkap “halaman” atau disingkat “hlm.”
Aturan Penulisan Footnote yang Baik dan Benar
Agar footnote dapat memberi informasi yang jelas bagi pembaca, ada aturan penulisan footnote yang perlu diperhatikan:
Posisi Footnote
- Ditempatkan di bagian bawah setiap halaman tepat di garis pemisah (separator line)
- Berjarak 4 spasi dari baris terakhir teks agar mudah dibedakan
Urutan Penomoran
- Penomoran footnote menggunakan angka Arab (1, 2, 3…) secara berurutan
- Penomoran berlaku untuk keseluruhan naskah, bukan per halaman
Jarak Baris
- Menggunakan 1 spasi
- Jika lebih dari 1 baris, baris kedua dimulai dari batas tepi kiri (margin kiri)
Font dan Ukuran
- Menggunakan font seperti teks utama, ukuran lebih kecil (biasanya 10 pt)
- Konsisten penggunaan font dan ukurannya di seluruh footnote
Cara Menulis Footnote Dari Berbagai Sumber Referensi
Cara penulisan footnote dapat berbeda tergantung dari sumber rujukan yang dikutip. Berikut beberapa contoh cara menulis footnote dari berbagai sumber:
Buku
- Nama Pengarang, Judul Buku (cetak miring), (Kota: Penerbit, Tahun), hlm.
- Keraf, Gorys, Komposisi (Jakarta: Nusa Indah, 1980), hlm. 50.
Jurnal atau artikel
- Nama Pengarang, “Judul Artikel,” Nama Jurnal, Volume (Tahun): Halaman.
- Prasetyo, Agus Dwi, “Revolusi Industri 4.0,” JATI UNIK, Vol. 1 No. 2 (2017): 35.
Skripsi, tesis, disertasi
- Nama penulis, “Judul” (jenis karya ilmiah dicetak miring) (Kota: Perguruan Tinggi, Tahun), Halaman.
- Mansur, Ahmad, “Analisis Pasar Tenaga Kerja di Indonesia” (Skripsi, Universitas Indonesia, 2019), 45.
Internet
- Nama Penulis, “Judul Artikel,” Nama Situs, Tanggal dipublikasi, URL.
- Mustofa, Rizal, “Cara Membuat Email,” JagoInternet.com, 31 Maret 2019, https://jagointernet.com/cara-membuat-email
Majalah dan surat kabar
- Nama Penulis, “Judul Artikel,” Nama Majalah/Koran, Tanggal Terbit, Halaman.
- Darmawan, Deni, “Mengelola Stres untuk Produktivitas Kerja,” SWA, 15 Februari 2019, 56.
Cara Membuat Footnote di Microsoft Word
Microsoft Word memiliki fitur yang mempermudah pembuatan footnote. Ikuti langkah-langkah berikut:
- Tempatkan kursor di bagian yang akan dibuat footnote
- Buka tab Referensi > pilih Sisipkan Footnote
- Isi footnote dengan informasi rujukan
- Klik tombol Back to Document untuk kembali ke naskah utama
Dengan cara tersebut, Word secara otomatis akan membuat penomoran dan memisahkan footnote dari naskah utama. Anda tinggal mengisi informasi rujukannya saja.
Tata Cara Merujuk Footnote Berikutnya
Agar tidak perlu menulis ulang keseluruhan informasi referensi dalam footnote, Anda dapat memanfaatkan singkatan berikut ini:
Ibid
Digunakan jika merujuk kembali sumber footnote sebelumnya tanpa disela sumber lain.
Contoh:
- Jonathan, Penulisan Akademik, 65.
6. Ibid.
Op.cit.
Digunakan saat merujuk kembali sumber yang sama tetapi telah diselingi sumber lain.
Contoh:
- Alex, Kiat Sukses Kuliah, 35.
- Jonathan, Penulisan Akademik, 65.
- Op.cit., 89.
Loc.cit.
Digunakan saat merujuk halaman yang sama dari sumber yang sama tanpa disela sumber lain.
Contoh:
- Alex, Kiat Sukses Kuliah, 35.
- Loc.cit.
Footnote berperan penting dalam penulisan karya ilmiah karena membantu pembaca melacak referensi yang digunakan. Pastikan menuliskan semua unsur dengan lengkap dan mengikuti aturan penulisan agar footnote terlihat rapi dan berkualitas. Dengan demikian, informasi dalam footnote akan berguna baik bagi pembaca maupun penulis.
Itulah penjelasan lengkap seputar cara menulis footnote/catatan kaki dengan baik dan benar dalam karya ilmiah berdasarkan file terlampir. Semoga bermanfaat!
Satu pemikiran pada “Begini Cara Menulis Footnote (Catatan Kaki) yang Baik dan Benar”
Komentar ditutup.