Pilek adalah kondisi umum yang dialami banyak orang. Biasanya, pilek hanya berlangsung selama beberapa hari saja sebelum akhirnya sembuh dengan sendirinya. Namun, terkadang ada juga kasus dimana seseorang justru mengalami pilek dalam jangka waktu yang lama atau bahkan terus menerus.
Pilek yang berkepanjangan tentu sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Apalagi jika disertai dengan gejala-gejala seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, batuk, demam, dan rasa tidak nyaman pada bagian wajah.
Nah, kalau kamu juga sedang mengalami hal yang sama, yaitu pilek yang tak kunjung sembuh dalam waktu lama, penting buat kamu untuk tahu penyebab dan cara mengatasinya. Yuk, simak artikel lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Pilek?
Sebelum membahas lebih jauh soal pilek yang berkepanjangan, penting juga buat kita paham dulu apa sebenarnya pilek itu.
Pilek merupakan istilah untuk mendeskripsikan kondisi hidung yang mengeluarkan ingus atau lendir baik sesekali maupun terus menerus. Lendir tersebut bisa berwarna bening, hijau, atau kekuningan dengan tekstur yang bisa encer ataupun kental.
Lendir ini sebenarnya diproduksi oleh kelenjar yang ada di dalam hidung dan sinus. Fungsinya adalah untuk menjaga kelembapan saluran napas, serta mencegah masuknya kotoran dan kuman ke paru-paru yang bisa menyebabkan infeksi.
Jadi sebenarnya, pengeluaran lendir hidung merupakan mekanisme alami tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari benda asing yang masuk. Namun, terkadang lendir ini diproduksi berlebihan sehingga menyebabkan hidung mampet dan pilek pun muncul.
Penyebab Terjadinya Pilek
Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, pilek muncul ketika lapisan dalam hidung dan sinus mengalami peradangan. Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, di antaranya:
1. Infeksi Virus atau Bakteri
Penyebab paling umum dari pilek adalah infeksi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Contoh penyakit infeksi yang bisa memicu pilek antara lain influenza, flu burung, COVID-19, sinusitis, dan lain-lain.
Ketika virus atau bakteri masuk ke saluran napas, tubuh akan bereaksi dengan memproduksi lendir berlebih untuk mengeluarkan patogen tersebut. Akibatnya, hidung jadi mampet dan timbulah gejala pilek.
2. Alergi
Orang-orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh sensitif juga rentan mengalami pilek karena alergi. Contoh pemicu alergi yang bisa menyebabkan pilek antara lain debu, bulu binatang, serbuk sari, jamur, dan lain-lain.
Ketika terpapar dengan zat pemicu alergi tersebut, tubuh akan melepaskan histamin yang memicu reaksi peradangan di hidung dan menghasilkan lendir berlebihan. Kondisi ini dikenal dengan nama rinitis alergi.
3. Perubahan Suhu atau Kelembapan Udara
Perubahan drastis pada suhu atau kelembapan udara juga bisa memengaruhi keseimbangan cairan di dalam hidung. Misalnya, saat musim dingin atau saat berada di ruangan ber-AC.
Ketika udara terlalu kering atau dingin, saraf di hidung akan merespons dengan memproduksi lendir untuk melindungi hidung dari iritasi. Akibatnya, hidung jadi pilek.
4. Makanan Pedas
Mengonsumsi makanan dengan rasa pedas seperti masakan berbumbu cabai, bawang, atau lada hitam juga bisa memicu pilek. Rasa pedas ini bersifat iritasi terhadap lapisan hidung sehingga menimbulkan radang dan produksi lendir berlebihan.
5. Efek Samping Obat-obatan
Obat-obatan tertentu juga berpotensi menyebabkan pilek sebagai efek sampingnya. Contoh obat yang bisa memicu pilek antara lain obat hipertensi, pil KB, dan obat kejang. Biasanya efek ini timbul pada awal penggunaan obat dan akan membaik setelah tubuh mulai beradaptasi.
6. Ketidakseimbangan Hormon
Perubahan hormon, misalnya saat hamil atau menopause, juga bisa memengaruhi produksi lendir dan memicu pilek. Ini karena hormon seperti estrogen dan progesteron berperan dalam menjaga kelembapan hidung.
Nah itu dia beberapa faktor pemicu terjadinya pilek. Sebagian besar bersifat sementara dan akan sembuh dengan sendirinya setelah penyebabnya hilang. Namun, terkadang ada juga pilek yang justru berlangsung lama dan sulit sembuh.
Pada kasus seperti ini, biasanya ada kondisi tertentu yang mendasari pilek tersebut. Beberapa di antaranya akan dibahas lebih lanjut di bawah ini.
Mengapa Pilek Bisa Berlangsung Lama atau Terus Menerus?
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, pilek pada umumnya hanya berlangsung selama beberapa hari saja. Rata-rata, pilek akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1 sampai 2 minggu tanpa perlu pengobatan khusus.
Namun, ada beberapa faktor yang bisa membuat pilek justru berlangsung dalam waktu yang lebih lama dari biasanya atau bahkan terus menerus. Beberapa di antaranya meliputi:
1. Infeksi Menahun
Salah satu penyebab utama pilek yang sulit sembuh adalah karena adanya infeksi menahun pada hidung dan sinus.
Misalnya infeksi virus atau bakteri yang tidak ditangani dengan tepat sehingga menjadi kronis dan terus menerus memproduksi lendir. Atau bisa juga karena daya tahan tubuh yang lemah sehingga tidak bisa melawan infeksi dengan baik.
Kondisi seperti rinosinusitis kronis dan sinusitis kronis adalah contoh infeksi menahun yang bisa menyebabkan pilek terus menerus.
2. Alergi Menahun
Orang-orang yang memiliki alergi, terutama alergi menahun, juga berisiko mengalami pilek dalam jangka panjang.
Ini karena setiap kali terpapar dengan zat pemicunya, reaksi alergi akan kambuh dan memicu produksi lendir berlebih di hidung. Apalagi jika penyebab alerginya ada di sekitar terus menerus, misalnya debu atau bulu hewan peliharaan.
Tipe alergi yang paling sering menyebabkan pilek kronis adalah rinitis alergi atau yang lebih dikenal dengan sebutan hay fever.
3. Polip Hidung
Polip hidung juga bisa jadi pemicu pilek yang sulit sembuh dalam waktu singkat.
Polip hidung adalah benjolan berisi cairan yang tumbuh di dalam rongga hidung akibat iritasi atau radang kronis. Ukurannya bisa kecil atau cukup besar hingga menyumbat saluran napas.
Karena menyumbat saluran napas, polip hidung akan memaksa hidung untuk terus menerus mengeluarkan lendir agar saluran napas tetap lancar. Makanya, pilek sering menjadi gejala yang timbul akibat polip hidung.
4. Gangguan Anatomi Hidung
Struktur anatomi hidung yang abnormal sejak lahir juga bisa menyebabkan gangguan aliran udara dan produksi lendir berlebihan.
Beberapa contoh gangguan anatomis hidung yang bisa memicu pilek kronis antara lain deviasi septum, bentuk hidung yang abnormal, atau penonjolan tulang di dalam hidung.
Kondisi ini tentu perlu konsultasi dengan dokter THT untuk penanganan yang tepat. Kadang diperlukan pembedahan korektif untuk menormalkan struktur hidung.
5. Paparan Terus Menerus dengan Zat Iritan
Lingkungan yang penuh dengan zat iritasi seperti asap rokok, polusi udara, atau debu juga bisa memicu pilek kronis.
Hal ini karena zat-zat tersebut akan terus menerus mengiritasi saluran napas, memicu peradangan, dan produksi lendir berlebihan sehingga hidung selalu pilek.
Nah, itu dia beberapa faktor yang menyebabkan pilek bisa berlangsung lama atau bahkan terus menerus. Jika pilek yang Anda alami tidak kunjung sembuh juga, besar kemungkinan salah satu penyebab di atas yang menjadi faktornya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengetahui penyebab pastinya agar bisa ditangani dengan tepat. Jangan abaikan pilek yang menahun karena bisa berisiko menimbulkan komplikasi kesehatan yang lebih parah!
3 Kondisi Serius yang Mungkin Menjadi Penyebab Pilek Menahun
Selain faktor-faktor yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa kondisi penyakit serius yang juga berpotensi menyebabkan gejala pilek dalam jangka panjang.
Tiga di antara penyakit tersebut adalah:
1. Polip Hidung
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, polip hidung adalah salah satu penyebab paling umum dari pilek menahun.
Polip hidung ditandai dengan munculnya benjolan berisi cairan di dalam hidung yang bisa menyumbat saluran pernapasan. Ukurannya bisa kecil ataupun cukup besar hingga memenuhi rongga hidung.
Gejala yang timbul akibat polip hidung antara lain hidung tersumbat, pilek terus menerus, rasanya ada yang mengganjal di hidung, mimisan, serta penurunan kemampuan mencium bau.
Meski terdengar sepele, polip hidung sebaiknya tidak diabaikan begitu saja. Jika ukurannya cukup besar, polip dapat menekan struktur di sekitarnya dan menimbulkan komplikasi seperti sinusitis atau bahkan kebutaan.
Konsultasikan kondisi ini ke dokter THT untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Biasanya polip hidung diatasi dengan obat kortikosteroid atau pembedahan jika ukurannya sudah terlalu besar.
2. Sinusitis Kronis
Kondisi sinusitis yang sudah berlangsung lama dan menahun juga bisa jadi penyebab di balik pilek yang tak kunjung sembuh.
Sinusitis kronis ditandai dengan peradangan jaringan dan pembentukan pus pada sinus yang tidak sembuh total meski sudah diobati. Biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur akibat daya tahan tubuh yang lemah.
Gejala sinusitis kronis antara lain hidung tersumbat, pilek dan ingus berwarna kuning atau hijau, nyeri wajah, pusing, bau mulut, dan demam.
Jika tidak ditangani, sinusitis kronis berisiko menyebabkan komplikasi seperti peradangan mata, infeksi kulit di sekitar hidung, hingga meningitis. Oleh karena itu, pengobatan dini sangat penting dilakukan.
3. Vasomotor Rhinitis
Vasomotor rhinitis atau yang juga dikenal sebagai non-allergic rhinitis adalah peradangan pada hidung tanpa keterlibatan alergen atau zat asing. Kondisi ini bisa menjadi penyebab pilek kronis.
Peradangan pada vasomotor rhinitis terjadi akibat pembengkakan pembuluh darah dan peningkatan produksi lendir di hidung. Penyebab pastinya belum diketahui, tapi diduga karena gangguan sistem saraf otonom.
Gejala yang muncul antara lain hidung tersumbat, pilek terus menerus, lendir kental di tenggorokan, dan bersin-bersin. Kadang juga disertai sakit kepala atau wajah.
Meski bukan kondisi yang fatal, pilek kronis akibat vasomotor rhinitis tentu sangat mengganggu kualitas hidup. Dokter biasanya akan memberikan obat antihistamin dan kortikosteroid untuk meredakan gejalanya.
Itu dia tiga kondisi serius yang perlu diwaspadai sebagai pemicu pilek menahun. Jika pilek yang Anda rasakan tidak kunjung sembuh juga setelah berminggu-minggu, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan penyebab pastinya.
5 Cara Mengatasi Pilek yang Terus Menerus
Setelah mengetahui berbagai penyebab pilek yang berkepanjangan di atas, langkah selanjutnya tentu adalah mencari cara mengatasinya.
Berikut ini adalah 5 cara efektif yang bisa dilakukan untuk menangani pilek yang terus menerus dan tidak kunjung sembuh:
1. Perbanyak Konsumsi Cairan
Tubuh yang kekurangan cairan akan mempersulit pembuangan lendir dan membuat hidung terasa tersumbat. Oleh karena itu, penting untuk banyak mengonsumsi cairan jika sedang pilek, terutama air putih.
Air putih akan memperlancar sekresi lendir serta membantu melembabkan hidung agar tidak kering. Selain itu, air hangat dengan madu dan lemon juga bisa membantu mengencerkan dahak dan menenangkan tenggorokan.
Hindari minuman beralkohol atau yang mengandung kafein karena justru akan memperparah dehidrasi.
2. Gunakan Uap Air Hangat
Menghirup uap air hangat dapat membantu melembabkan hidung dan melonggarkan lendir yang menyumbat. Caranya cukup mudah:
- Didihkan air dalam panci kecil
- Tutup kepala Anda dengan handuk dan hirup uap air tersebut. Lakukan selama beberapa menit saja agar tidak melepuhkan kulit.
- Ulangi beberapa kali sehari untuk hasil maksimal
Cara lain, Anda juga bisa menghirup uap air hangat yang dicampur dengan minyak esensial seperti menthol, eucalyptus, atau lavender. Ini akan memberikan efek menenangkan juga.
3. Gunakan Pelembab Hidung
Ketika pilek, hidung akan terasa sangat kering dan tidak nyaman. Oleh karena itu, gunakan pelembab atau salep hidung untuk menjaga kelembapannya.
Anda bisa menggunakan gel atau salep hidung yang dijual bebas di apotek. Oleskan tipis-tipis di dalam lubang hidung sewaktu-waktu ketika hidung terasa kering.
Cara lainnya adalah dengan bantuan alat khusus berupa inhaler yang melepaskan uap air untuk melembabkan hidung Anda sekaligus membantu mengencerkan dahak.
4. Konsumsi Obat Pilek (Jika Perlu)
Obat pilek dari apotek bisa membantu meredakan gejala-gejala seperti hidung tersumbat, bersin-bersin, atau gatal hidung. Beberapa jenis obat pilek yang bisa dicoba antara lain:
- Decongestan oral atau semprot hidung untuk mengurangi pembengkakan pembuluh darah di hidung
- Antihistamin untuk meredakan gejala alergi
- Obat tetes hidung yang mengandung garam fisiologis untuk membersihkan dan melembabkan hidung
- Obat kombinasi (decongestan + antihistamin) untuk efek maksimal
Namun, gunakan obat-obatan ini dengan bijak dan sesuai aturan pakai. Jangan menggunakan semprot hidung lebih dari 3 hari berturut-turut tanpa saran dokter.
5. Temui Dokter Jika Tidak Membaik
Jika pilek tidak juga sembuh meski sudah melakukan berbagai cara di atas, sebaiknya temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dokter akan memeriksa dan mengidentifikasi penyebab pilek yang mendasarinya, apakah karena infeksi, alergi, atau kondisi lainnya. Dengan begitu, pengobatan yang tepat bisa segera diberikan.
Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai pilek yang membandel. Pengobatan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi jangka panjang pada kesehatan hidung dan saluran napas Anda.
Itulah lima cara efektif yang bisa dilakukan untuk mengatasi pilek yang terus menerus dan sulit sembuh. Jaga pola makan, istirahat, dan kebersihan diri dengan baik agar daya tahan tubuh tetap prima melawan pilek. Semoga informasi ini bermanfaat!
Satu pemikiran pada “Mengatasi Pilek Terus Menerus dengan Cara yang Tepat”
Komentar ditutup.