Memahami dan Mengatasi Gangguan Bipolar

Qanita Zahira

Health

gangguan bipolar

Pernahkah Anda merasa sangat gembira dan bersemangat pada suatu waktu, tapi kemudian tiba-tiba merasa sangat sedih dan putus asa? Jika perubahan suasana hati yang ekstrem ini terjadi berulang kali dan mengganggu kehidupan sehari-hari, bisa jadi Anda mengalami gangguan bipolar. Gangguan bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang drastis, meliputi episode manik dan depresif.

Gangguan bipolar seringkali disalahpahami oleh masyarakat umum. Banyak yang menganggap penderitanya hanya mengalami “mood swing” biasa atau sekadar kurang bersyukur. Padahal, gangguan ini merupakan masalah kesehatan mental yang serius dan membutuhkan penanganan dari profesional. Tanpa penanganan yang tepat, gangguan bipolar dapat sangat mengganggu kualitas hidup penderitanya.

Apa itu Gangguan Bipolar?

Gangguan bipolar, yang dulu dikenal sebagai manik-depresif, adalah kondisi kesehatan mental di mana seseorang mengalami perubahan suasana hati yang ekstrem, meliputi fase manik (suasana hati meningkat) dan fase depresif (suasana hati menurun). Perubahan ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga beberapa minggu atau bulan.

Saat fase manik, penderita akan merasa sangat bahagia, enerjik, atau mudah tersinggung. Mereka mungkin berbicara dengan cepat, sulit tidur, dan bertindak impulsif. Sedangkan saat fase depresif, mereka akan merasa sangat sedih, kehilangan minat pada aktivitas yang biasa disukai, merasa lelah, dan bahkan memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Jenis-Jenis Bipolar Disorder

Ada beberapa jenis bipolar disorder masing-masing memiliki kriteria diagnostik dan tingkat keparahan yang berbeda. Pemahaman mengenai perbedaan ini penting untuk menentukan penanganan yang tepat bagi tiap penderita.

1. Bipolar I

Gangguan bipolar I adalah jenis gangguan bipolar yang paling parah. Untuk didiagnosis dengan bipolar I, seseorang harus pernah mengalami setidaknya satu episode manik. Episode manik ditandai dengan gejala-gejala seperti:

  • Perasaan sangat gembira, “high”, atau mudah tersinggung yang ekstrem selama minimal 1 minggu
  • Energi yang meningkat dan aktivitas berlebihan
  • Bicara dengan cepat dan banyak
  • Pikiran yang melompat-lompat dan mudah teralihkan
  • Penurunan kebutuhan tidur
  • Perilaku impulsif dan berisiko tinggi
Baca Juga:  Panic Disorder dan Agorafobia: Apa Bedanya? Ketahui di Sini!

Pada beberapa kasus, episode manik bisa memicu gejala psikosis seperti delusi (keyakinan yang tidak sesuai realita) dan halusinasi. Episode manik yang parah biasanya membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk memastikan keselamatan penderita.

Selain episode manik, penderita bipolar I juga bisa mengalami episode hipomanik (gejala manik yang lebih ringan) dan episode depresi mayor. Namun adanya episode manik saja sudah cukup untuk menegakkan diagnosis bipolar I.

2. Bipolar II

Bipolar II ditandai dengan adanya setidaknya satu episode depresi mayor dan satu episode hipomanik, tanpa pernah mengalami episode manik penuh. Episode hipomanik pada bipolar II berlangsung minimal 4 hari dengan gejala yang mirip episode manik namun lebih ringan dan tidak sampai menyebabkan gangguan fungsi yang parah.

Penderita bipolar II seringkali mencari pertolongan saat mengalami episode depresi, karena episode hipomanik biasanya tidak terlalu mengganggu, bahkan bisa membuat mereka merasa lebih produktif dan kreatif. Namun episode hipomanik tetap perlu diwaspadai karena bisa meningkatkan risiko beralih ke episode depresi.

Bipolar II seringkali disertai gangguan mental lain seperti gangguan kecemasan dan penyalahgunaan zat yang dapat memperburuk gejala depresi dan hipomania. Meski tidak separah bipolar I, bipolar II tetap membutuhkan penanganan serius karena episode depresinya cenderung lebih sering dan lebih lama.

3. Cyclothymia

Cyclothymia atau gangguan siklotimia adalah gangguan mood yang lebih ringan dibandingkan bipolar I dan II. Penderita siklotimia mengalami banyak episode hipomanik dan gejala depresi selama minimal 2 tahun, namun tidak cukup parah untuk memenuhi kriteria episode hipomanik atau depresi mayor.

Meski lebih ringan, gejala siklotimia tetap bisa mengganggu kehidupan sehari-hari penderitanya. Mereka bisa mengalami banyak fluktuasi suasana hati, dari “up” ke “down”, yang berlangsung setidaknya separuh dari waktu selama 2 tahun dan tidak pernah hilang lebih dari 2 bulan.

Siklotimia biasanya mulai muncul di usia remaja atau dewasa muda. Penanganannya meliputi psikoterapi dan terkadang obat penstabil mood. Menyimpan jurnal suasana hati bisa membantu penderita mengenali pola naik-turunnya mood. Karena sifatnya yang kronis, penderita siklotimia mungkin akan menjalani terapi secara on-off dalam jangka panjang.

Gejala Gangguan Bipolar

Gejala bipolar disorder bervariasi tergantung fase yang dialami. Berikut adalah gejala umum yang perlu diwaspadai:

Baca Juga:  Penyebab Keputihan yang Perlu Diwaspadai Wanita

Gejala Fase Manik

  • Perasaan gembira, “high”, atau mudah tersinggung yang ekstrem
  • Energi meningkat, aktivitas lebih banyak, agitasi
  • Percaya diri yang berlebihan
  • Bicara cepat dan banyak
  • Pikiran melompat-lompat, mudah teralihkan
  • Penurunan kebutuhan tidur
  • Perilaku impulsif dan berisiko tinggi seperti belanja berlebihan, seks bebas, investasi sembrono

Gejala Fase Depresif

  • Perasaan sedih, kosong, atau putus asa yang mendalam
  • Kehilangan minat pada aktivitas yang biasa disukai
  • Penurunan atau peningkatan nafsu makan dan berat badan signifikan
  • Insomnia atau tidur berlebihan
  • Kelelahan dan kehilangan energi
  • Perasaan tidak berharga atau bersalah berlebihan
  • Sulit konsentrasi dan membuat keputusan
  • Pikiran tentang kematian atau bunuh diri

Perlu diingat, tidak semua gejala harus muncul dan tingkat keparahannya bisa berbeda pada tiap orang. Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas dan merasa terganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi ke profesional kesehatan mental.

Penyebab Bipolar Disorder

Penyebab pasti gangguan bipolar masih belum diketahui, tapi para ahli percaya ada beberapa faktor yang berperan:

1. Perbedaan Biologis

Orang dengan gangguan bipolar menunjukkan perubahan fisik pada otak mereka. Meski belum jelas maknanya, temuan ini bisa membantu menemukan penyebab.

2. Genetik

Gangguan bipolar cenderung diturunkan dalam keluarga. Peneliti masih berusaha menemukan gen yang terlibat.

3. Stres dan Trauma

Peristiwa hidup yang penuh stres seperti kehilangan orang yang dicintai, pelecehan, atau trauma lain bisa memicu gangguan bipolar pada orang yang rentan.

Pengobatan Bipolar Disorder

Meski belum ada obat yang bisa menyembuhkan gangguan bipolar sepenuhnya, ada beberapa pengobatan yang efektif untuk mengontrol gejala dan membantu penderita menjalani hidup yang produktif:

1. Obat-obatan

  • Penstabil suasana hati (mood stabilizer) seperti lithium dan antikonvulsan untuk mencegah episode manik dan depresif.
  • Antipsikotik untuk mengatasi gejala psikosis dan mania.
  • Antidepresan untuk mengatasi gejala depresi, tapi harus dikombinasikan dengan penstabil suasana hati.

2. Psikoterapi

  • Terapi kognitif perilaku (CBT) untuk mengubah pola pikir dan perilaku negatif.
  • Psikoedukasi untuk memahami tentang gangguan bipolar dan pentingnya pengobatan.
  • Terapi interpersonal dan ritme sosial (IPSRT) untuk membantu menstabilkan rutinitas harian.
  • Terapi keluarga untuk memperbaiki hubungan dan komunikasi.

3. Perubahan Gaya Hidup

  • Tidur dan bangun di waktu yang teratur.
  • Berolahraga secara rutin.
  • Menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang.
  • Mengelola stres dengan teknik relaksasi seperti meditasi atau yoga.
  • Membangun sistem pendukung dari keluarga dan teman.
Baca Juga:  7 Obat Keputihan di Apotik yang Paling Ampuh dan Aman

Pengobatan gangguan bipolar harus disesuaikan dengan kondisi masing-masing individu dan dijalankan dalam jangka panjang untuk hasil yang optimal. Kerjasama yang baik antara penderita, keluarga, dan profesional kesehatan mental sangat penting dalam proses pemulihan.

Tips Mengatasi Bipolar Disorder

Berikut adalah beberapa tips untuk mengatasi gangguan bipolar:

1. Patuh pada pengobatan

  • Minum obat sesuai resep dokter secara teratur, jangan berhenti atau mengubah dosis tanpa berkonsultasi.
  • Bekerja sama dengan dokter untuk menyesuaikan pengobatan jika diperlukan.

2. Ikuti psikoterapi

  • Terapi kognitif perilaku (CBT) dapat membantu mengenali pemicu episode dan mengubah pola pikir negatif.
  • Psikoedukasi penting untuk memahami gangguan bipolar dan pentingnya pengobatan.
  • Terapi keluarga membantu memperbaiki hubungan dan komunikasi.

3. Atur gaya hidup sehat

  • Tidur dan bangun di waktu yang teratur.
  • Berolahraga secara rutin untuk meningkatkan mood dan kesehatan.
  • Makan makanan bergizi seimbang.
  • Hindari alkohol, rokok, dan obat-obatan terlarang.

4. Kelola stres

  • Kenali pemicu stres dan episode mood Anda.
  • Terapkan teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam.
  • Sederhanakan rutinitas dan prioritaskan tugas penting.

5. Bangun sistem pendukung

  • Libatkan keluarga dan teman dekat dalam proses pemulihan.
  • Ikuti kelompok pendukung sesama penderita bipolar untuk berbagi pengalaman dan saling menguatkan.
  • Jangan ragu untuk meminta bantuan saat membutuhkan.

6. Pantau perubahan mood

  • Peka terhadap gejala awal episode mania atau depresi.
  • Catat perubahan suasana hati, tidur, energi dalam jurnal harian.
  • Segera hubungi dokter jika gejala memburuk.

7. Hindari pemicu episode

  • Hindari situasi atau orang yang memicu stres berlebihan.
  • Jaga rutinitas tidur teratur dan batasi begadang.
  • Batasi penggunaan alkohol dan hindari obat-obatan.

8. Tetap aktif dan produktif

  • Temukan hobi atau aktivitas yang menyenangkan.
  • Tetap terlibat dalam kegiatan sosial dan komunitas.
  • Jika memungkinkan, lanjutkan pekerjaan atau sekolah dengan penyesuaian.

9. Jaga harapan dan optimisme

  • Ingat bahwa dengan pengobatan dan pengelolaan yang tepat, gangguan bipolar dapat dikendalikan.
  • Fokus pada kemajuan yang telah diraih, bukan kemunduran sesaat.
  • Percaya pada diri sendiri dan proses pemulihan.

Mengatasi gangguan bipolar memang menantang, tapi dengan kombinasi pengobatan, terapi, dan perubahan gaya hidup, gejala dapat dikelola dengan baik. Dukungan dari orang terdekat dan profesional kesehatan mental juga sangat penting dalam proses pemulihan. Jangan ragu untuk mencari bantuan.

Hidup dengan Bipolar Disorder

Gangguan bipolar memang bisa sangat menantang, tapi bukan berarti hidup Anda harus berhenti karenanya. Dengan pengobatan dan pengelolaan yang tepat, Anda masih bisa menjalani hidup yang bermakna dan meraih impian Anda.

Jangan malu atau ragu untuk mencari pertolongan. Ingatlah, Anda tidak sendirian dalam perjuangan ini. Ada banyak orang yang siap mendukung dan membantu Anda.

Mari kita sama-sama meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang gangguan bipolar, agar semakin banyak orang yang bisa mendapatkan pertolongan yang layak dan hidup dengan bahagia. Bersama, kita bisa mengalahkan stigma dan membangun masyarakat yang lebih inklusif dan suportif.

Referensi:

Popular Post

jurusan di stan yang sepi peminat

Inilah Jurusan di STAN yang Sepi Peminat, Kesempatan Lulus Lebih Besar?

Nayla Azeera

Jurusan di STAN yang sepi peminat karena promosi kurang, standar ketat dan dianggap kurang prospek. Meski begitu, sepi peminat justru memberi banyak keuntungan.

ayam bangkok klasik

Mengenal Ayam Bangkok Klasik, Sang Raja Ayam dari Thailand

Fauzi Syahrial

Ayam bangkok klasik adalah jenis ayam aduan tangguh yang berasal dari Thailand. Ayam ini terkenal sebagai petarung ulung dan pukulannya yang mematikan.

skintific 5x ceramide

Review Skintific 5X Ceramide Barrier Repair Moisture Gel, Solusi Terbaik untuk Skin Barrier Anda!

Nayla Azeera

Review Skintific 5X Ceramide, moisturizer berkandungan 5 jenis ceramide terbukti efektif memperbaiki skin barrier dan memberi kelembapan maksimal bagi kulit

kenapa orang tua tidak mengerti perasaan anak

5 Sebab Kenapa Orang Tua Tidak Mengerti Perasaan Anak

Fauzi Syahrial

Alasan kenapa orang tua tidak mengerti perasaan anak antara lain karena masalah pribadi, kesibukan, dan pola asuh kuno. Berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak

cara menghilangkan bau badan

9 Cara Menghilangkan Bau Badan Secara Alami dan Efektif

Nayla Azeera

Cara menghilangkan bau badan antara lain dengan mandi 2 kali sehari, menggunakan sabun anti bakteri, deodoran, mencukur bulu ketiak, memilih bahan pakaian

ciri-ciri kucing hamil

Ciri-Ciri Kucing Hamil dan Cara Merawatnya Hingga Melahirkan

Helda Gusti

Mengenali ciri-ciri kucing hamil penting untuk memberi perawatan yang optimal bagi sang induk dan calon bayinya. Tanda-tanda seperti pembesaran putting susu,